Cara Hitung Margin Harian Reseller
INFORMATIONAL
Digi_Team
11/29/2025


Untuk kamu yang sedang memulai perjalanan sebagai Reseller Pakaian Grosir, memahami “cara menghitung margin harian” adalah bekal paling dasar yang menentukan apakah bisnismu akan stabil atau justru kehabisan napas di tengah jalan. Banyak reseller pemula terlalu fokus mengejar omzet, padahal yang menentukan sehat tidaknya bisnis adalah seberapa sering kamu bisa menjaga margin tetap aman setiap hari.
Ketika kami berbicara dengan beberapa reseller baru di Jabodetabek, ada satu hal yang sering terdengar:
“Aku bisa jual banyak, tapi kok uangnya nggak terkumpul?”
Dan ketika ditelusuri, penyebabnya hampir selalu sama: harga jual yang tidak mempertimbangkan margin yang realistis.
Dalam laporan UMKM Fashion Indonesia 2024, ditemukan fakta menarik bahwa 62% reseller pemula salah menghitung margin selama tiga bulan pertama, yang menyebabkan arus kas mereka tidak stabil. Kalau sudah begini, jualan jadi terasa berat, padahal secara volume penjualan sebenarnya cukup tinggi.
Di artikel ini, kami ingin mengajak kamu memahami cara menghitung margin harian dengan cara yang sederhana tapi akurat dan lebih penting lagi: cara menentukan margin yang tidak merusak cash flow dan tidak menyulut perang harga.
1. Memahami Dasar Margin: Untung Harus Realistis, Bukan Sekadar Angka Besar
Banyak reseller berpikir margin itu hanya “harga jual dikurangi modal”. Padahal pada skala bisnis, margin itu bicara tentang ruang gerak keuangan.
Supplier dan Reseller Pakaian Grosir profesional biasanya tidak hanya menghitung margin berdasarkan modal, tapi juga:
biaya operasional kecil tiap hari,
risiko retur,
biaya pergerakan stok (packing, ongkir ke gudang, dll.),
biaya konten atau live selling,
dan yang sering terlupa: waktu kamu sendiri.
Dari survei marketplace nasional tahun lalu, ditemukan pola menarik:
Data ini kami rangkum dari beberapa pusat grosir dan marketplace nasional.
Pada akhirnya, menghitung margin harian bukan hanya soal angka, tetapi tentang memahami bagaimana bisnis bergerak dari hari ke hari. Ketika kamu bisa menentukan margin yang sehat, tidak terlalu tinggi, tidak terlalu rendah ritme jualanmu akan terasa lebih ringan, cashflow lebih stabil, dan ruang untuk berkembang pun semakin lebar.
Jika kamu ingin memulai perjalanan reseller dengan stok berkualitas dan harga grosir yang sudah ditata rapi agar perhitungan margin jadi lebih mudah, koleksi Lemone bisa menjadi pijakan awal yang aman dan membantu kamu bertumbuh tanpa terseret arus perang harga. Dan kalau kamu ingin langsung bergabung sebagai reseller, kamu bisa klik WhatsApp Lemone untuk memulai langkah pertamamu hari ini.
| Baca Juga: Pertanyaan yang Sering Diajukan Reseller
2. Rumus Dasar Margin Harian: Sederhana, Tapi Penentu Masa Depan Bisnis
Sebenarnya margin tidak serumit yang dibayangkan. Marginnya sederhana:
Margin = (Harga Jual – Modal) / Harga Jual × 100%
Tapi untuk margin harian, kita melihatnya seperti ini:
Margin Harian = (Total Profit Harian / Total Penjualan Harian) × 100%
Gambaran sederhananya seperti ini:
kamu jual 20 pcs dalam sehari
Profit bersih yang masuk misalnya RpX
Itulah margin harian kamu
Apa gunanya margin harian?
Mengetahui apakah harga jualmu sudah tepat
Memeriksa apakah pengeluaran kecil mulai memakan keuntungan
Menentukan target penjualan besok tanpa merusak cashflow
Menghindari mental “yang penting laku banyak”
Riset UMKM Nasional 2024 menunjukkan bahwa reseller yang rutin mengecek margin harian mengalami pertumbuhan stabil 18–25% dalam enam bulan, sementara yang tidak mengecek margin hanya tumbuh 3–5%.
Ini bukan teori, ini pola yang nyata di lapangan.
3. Cara Menentukan Margin Sehat Agar Tidak Menyiksa Cashflow
Margin sehat itu bukan yang “paling besar”, tapi yang masuk akal untuk pasar, aman untuk cash flow, dan tidak membuat kamu ikut terjebak perang harga.
Mari kita bicara realistis.
Pasar fashion grosir itu dinamis, dan pembeli sekarang lebih pintar memilih. Margin yang terlalu tinggi membuat produk sulit bergerak, margin yang terlalu rendah membuat keuangan cepat kering.
Kami merangkum dari beberapa laporan industri:
Rentang margin sehat reseller pakaian di Indonesia: 20%–45%
Bedanya?
20–25% → Margin aman untuk persaingan harga tinggi (contoh: basic wear)
30–35% → Margin ideal untuk produk fashion casual
40–45% → Margin sehat untuk produk dengan nilai tambah (kualitas premium, model unik)
Lebih dari itu? Masih bisa, tapi kamu harus benar-benar punya diferensiasi konten dan layanan.
Hal yang perlu kamu ingat:
margin besar bukan berarti jual mahal, tapi jual dengan strategi yang pas,
margin kecil bukan berarti kalah, asal arus kas jalan terus,
margin sehat = bisnis panjang umur.
| Baca Juga: Ketika Harga Baju Murah Justru Jadi Bumerang


4. Hitung Risiko Harian: Unsur Penting yang Sering Terlupakan Reseller
Reseller pemula sering lupa bahwa ada “biaya tidak terlihat” yang sebenarnya memengaruhi margin, seperti:
pembungkus, plastik, dan packer,
ongkir (terutama kalau subsidi),
retur produk,
diskon mendadak untuk menarik penjualan,
biaya konten atau foto simple.
Ketika kami mengamati pola dari 200 reseller baru, ditemukan fakta mengejutkan:
Biaya tidak terlihat menyedot 8–15% margin harian reseller.
Ini berarti margin yang kamu kira masih 30% bisa turun menjadi hanya 18%.
Supplier profesional biasanya memberi edukasi soal biaya tambahan ini, agar reseller tidak salah kalkulasi.
Maka, sebelum menentukan margin harian, hitung dulu “angin bocor” yang mungkin terjadi.
5. Gunakan Formula “3 S” untuk Mengukur Margin Harian yang Realistis
Kami merumuskan pendekatan sederhana yang digunakan banyak reseller agar tidak salah menetapkan harga:
Satu: Sesuaikan dengan Kompetisi
Lihat harga pasar, tapi jangan terpaku. Produk dengan kualitas lebih baik berhak dihargai lebih tinggi.
Dua: Sesuaikan dengan Kualitas Produk
Produk premium punya margin lebih besar. Produk basic biasanya margin lebih kecil tapi perputaran cepat.
Tiga: Sesuaikan dengan Target Cashflow Harian
Hitung: berapa minimal profit yang kamu butuhkan setiap hari?
Dari situ kamu bisa menentukan berapa pcs yang harus terjual dan margin berapa yang paling ideal.
Pendekatan ini digunakan oleh reseller profesional untuk menjaga agar bisnis tetap “bernafas” setiap hari.
Kisaran Margin Reseller Pakaian di Indonesia
Angka penjualan yang besar seringkali akan terlihat menguntungkan, tapi kalau margin hariannya tidak cukup, usaha tidak akan bertahan lama.
| Baca Juga: Mengapa Memilih Lemone Indonesia


Copyright © 2025 PT Lemone Surya Indonesia. All Right Reserved.
PT. Lemone Surya Indonesia
Lemone adalah perusahaan manufaktur dan distributor fashion terbesar di Asia Tenggara, menyediakan produk berkualitas dengan harga grosir yang kompetitif sejak 2009. Kami fokus melayani reseller dengan pengiriman cepat, garansi anti ribet, layanan ramah, dan memastikan pengalaman berbelanja yang menyenangkan.
Jam Operasional
Senin - Sabtu (Kecuali hari libur nasional)
07.00 - 16.00 WIB





